Pages

Rabu, 18 Maret 2015

Perekonomian Indonesia ( BAB 2 )

A.    Strategi Pembangunan Sektor Industri Pengganti Impor ( Inward Looking )

Industri pengganti impor atau dapat dikatakan inward looking , pada dasarnya berorientasi kepada PSS dalam negri yang mengutamakan barang – barang olahan dalam negri. Tetapi dibatasi dalam mengimpor barang olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan proteksi. Jadi barang yang diimpor diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam negri.
 Kebanyakan negra berkembang memajukan industrialisasi di negaranyaa dengan harapan akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Disisi lain, penyelenggaraan indutrialisasi membutuhkan banyak perlengkapan kapital. Tetapi kebanyakan negra berkembang dalam mampu membuat perlengkapan kapital tersebut secara mandiri. Untuk membuat perlengkapan kapital tersebut negara berkembang akan mengekspor barang primernya agar dapat diimpor dengan barang kapital. Namun, karena terlalu fokus pada produksi primer untuk diekspor, negara berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat yang diesebabkan karena persaingan barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang impor negara berkembang rendah.
 Untuk mengatasi masalah tersebut, penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya tidak diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih tinggi.

Tingginya elastisitas pendapatan terhadap impor barang produksi di Negara berkembang disebabkan oleh :
1.      Bertambahanya jumlah menduduk dan berlakunya efek pamer internasional
2.      Kebutuhan barang produksi semakin besar
3.      Usaha meningkatkan hasil produksi primer guna meningkatkan pendapatan devisa

Berhasilnya pembangunan ekonomi negara maju diawali dengan industrialisasi dengan cara menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan di dalam negri. Setelah disubtitusi sebagian hasilnya diekspor dan ditukar dengan barang kebutuhan pembangunan ke luar negri.
 Sedangkan dinegara berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun dapat mengekspor bahan makanan . industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan banyak devisa agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa mengadakan pinjaman luar negri.

a.  Motif – Motif Subtitusi Impor
1.      Bagi negara berkembang, subtitusi impor dimaksudkan untuk mengrangi atau menghemat devisa.
2.      Subtitusi impor timbul bila pemerintah suatu negara berusaha memperbaiki neraca pembayarannya, baik melalui kuota maupun tarif.
3.      Angkapan bahwa industri subtitusi impor bukan untuk merugi atau mengganti banrang impor, namun karena pemerintah bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dalan negeri

·         Masalah yang muncul dalam subtitusi impor yaitu :
1.      Kualitan barang yang dihasilkan
2.      Efisiensi alokasi faktor produksi
3.      Biaya produksi

b.  Subtitusi Impor dan Pinjaman Luar Negri

            Jumlah kapital negara berkembang jauh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan pembangunannya, karena belum dapat memproduksi sendiri alat. Terpaksa harus mengimpor dari negara lain, pembayarannya menggunakan devisa.
Sumber devisa utama suatu negra berasal dari ekspor barang dan jasa serta pinjaman luar negri. Negara berkembang melakukan pinjaman luar negeri karena rendahnya devisa, akibat nilai tukar barang produksi primernya rendah di pasar luar negeri.

c.  Segi Positif & Negatif Dari Pinjaman Luar Negeri

1.      Dari segi positif
Merupakan sumber yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi negara termasuk pembangunan subtitusu impor
2.      Dari segi negatif
Adanya pinjaman luar negri suatu negara akan terikat suatu kewajiban, yakni kewajiban membayar pinjaman tersebut, kemampuan untuk mengimpor barang guna memenuhi kebutuhan dalam negeri akan berkurang, devisa yang diperoleh dari pendapata ekspor harus digunakan untuk nengangsur pinjaman. Dengan demikian akan terjadi purchasing power dalam negeri .

d.  Subtitusi Impor Dalam Inflasi
            Inflasi dapat mengguntungkan dalam suatu perekonomian, namun tak jarang onflasi banyak merugikan. Keuntungannya adalah inflasi dapat  membawa perbaikan bidang ekonomi maupun non ekonomi. Pada negara maju inflasi lunak mendorong kegiatan ekonomi dan pembanguan yang berdampak pada tingkat full employment.
Hal ini tidak dapat terjadi pada negara berkembang dikarenakan :
1.      Negara mempunyai sedikit excess capacity
2.      Inflasi tidak diikuti naiknya investasi riil
3.      Pendapatan masih rendah

e.   Subtitusi Impor Di Berbagai Sektor
Subtitusi impor dianggap ada apabila suatu barang tingkat produksinya meningkat lebih cepat dari pada impornya. Namun ini mempunyai kelemahan bila ternyata produksi dalam negeri tetap, sedangkan impornya menurun karena berbagai pembatasan.
1.      Industry Barang Pokok
2.      Industry Pangan ( pertaian )
3.      Industry Jasa

B.  Strategi Industru Pendorong Ekspor ( Outward looking )
Yakni strategi yang memfokuskan pada pengembangan industri nasional lebih berorientasi ke pasar internasiona dalam usaha pengembangan industri. Ekspor komoditi primer secara langsung berangs – angsur diganti dengan ekpor komoditi yang sudah diolah di dalam negeri. Strategi pendorong ekspor dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produk – produk yang dibuat didalam negeri dijual dipasae X .

Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil :
1.      Nilai tukar harus realistis
2.      Adanya insentif untuk peningkatkan ekspor
3.      Tingkat proteksi impornya harus rendah

C.  Peran Teknologi & Dampak Industri Terhadap Penganguran
Pada dasarnya teknolgi juga mempunyai dampak negatif bagi manusia,. karena makin berkembangnya IPTEK menyebabkan manusia berfikir praktis, sealalu mengerjakan tugas dengan cara meng – copy tugas orang lain sehingga manusia tidak mempunyai skill yang dibutuhkan perusahaan atau tempat berkerja lainnya. Hal itu menyebabkanterjadinya pengangguran. Perkembangan IPTEK membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan melahirkan komunisme, selain itu juga menyebabkan kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan IPTEK.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemapuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvastasi yang berlangsung secara besar – besaran yang akan semakin meninngkatkan produktivitas dunia ekomoni, di masa depak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda – tanda telah menunjukkan bahwa akan segara muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Kecenderugan perkembangan teknologi dan ekonomi akan bedampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang di butuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentrasformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah.
Pembanguanan dan perkembangan industri mengakibatkan terjadi perubahan – perubahan di berbagai aspek sosial masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencarian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan dan perubahan jumlah sasaran dan prasarana. Dampak dari pembangunan industri yang memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi sebelumnya.

Berikut dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi
1.      Dampak positif
*. Penciptakan peluang usahan dan pekerjaan
*. Ketersediaan saranan dan prasarana
2.     Dampak Negatif
                        *. Pencemaran lingkungan
                        *. Potensi Komflik

REFERENSI:


Nama : Dania Purbawati
NPM  : 22214511
Kelas  : 1EB28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar